Selasa, 02 Juni 2015

ISLAM PADA MASA ABU BAKAR DAN UMAR BIN KHATAB

BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Masa Khulafaur Rasyidin ini tidak lebih dari tiga puluh tahun. Masa mereka menjadi sangat istimewa karena mengikuti mahaj Rasulullah secara sempurna sesuai dengan jalan lurus yang Allah ridhai untuk hamba-hamba-Nya. Dengan demikian, masa ini dianggap sebagai gambaran paling tepat bagi pelaksanaan hukum Islam dan pemerintahan Islam. Tentu saja gambaran cara pemerintahan mereka itu wajib dijadikan sebagai contoh teladan bagi setiap penguasan yang menginginkan kebahagiaan didunia dan diakhirat. Juga bagi mereka yang menginginkan kebahagiaan untuk rakyatnya.
Pada masa ini peradaban Islam mencapai puncak yang sebenarnya. Maksudnya adalah peradaban manusia yang berakar pada akidah yang berusaha untuk melahirkan manusia-manusia bahagia.
Pada masa itu manusia telah memperoleh kebahagiaan yang sempurna. Mereka mendapat perlakuan yang adil, persamaan, keamanan, rasa tentram, dan memperoleh segala kebutuhan asasi mereka.
Diakhir masa pemerintahan mereka, muncul fitnah yang menimpa kaum muslimin. Fitnah ini telah memecah mereka kepada beberapa kelompok dan sekte yang hingga sekarang terus berlangsung.
B.            Rumusan Masalah
1.             Bagaimana syari’at Islam pada masa Abu Bakar ?
2.             Bagaimana syari’at Islam pada masa Umar bin Khatab ?


BAB II
PEMBAHASAN
A.           Abu Bakar Ash-Shiddiq
a.              Biografi Abu Bakar
Abu Bakar, nama lengkapnya ialah Abdullah bin Abi Quhafa At Tamimi. Di zaman pra Islam bernama Abdul Ka’bah, kemudian diganti oleh nabi menjadi Abdullah. Ia termasuk salah seorang sahabat yang utama. Dijuluki Abu Bakar karena dari pagi-pagi betul (orang yang paling awal) memeluk Islam. Gelar Ash-Shiddiq diperolehnya karena ia dengan segera membenarkan nabi dalam berbagai peristiwa, terutama Isra’ dan Mi’raj. Seringkali mendapingi Rasullah disaat-saat penting atau jika berhalangan, Rasullah mempercainya sebagai pengganti untuk menaggani tugas-tugas keagamaan dan atau mengurusi persoalan-persoalan actual di Madinah.[1]
Abu Bakar selalu terlibat dalam semua peristiwa yang dialami Rasullah. Dia adalah orang yang tidak lari dan tetap ajeg ketika banyak pasukan melarikan diri pada saat perang Hunain. Abu Bakar dikenal sebagai seorang yang pemberani yang selalu gagah di segala medan perang dia tidak akan bergeser dari sisi Rasullah dan selalu membela dan membentenginya. Abu bakar dikenal sebagai sosok yang dermawan dan menginfakkanya sebagian besar hartanya di jalan Allah.[2]
Dialah yang dimaksud dalam firman Allah,
$pkâ:¨Zyfãyur s+ø?F{$# ÇÊÐÈ   Ï%©!$# ÎA÷sム¼ã&s!$tB 4ª1utItƒ ÇÊÑÈ  
Artinya: “17. Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,18. Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya” QS. Al-Lail :17-18
Pada perang Tabuk Abu Bakar menyedekahkan semua hartanya untuk bekal pasukan Islam. Sedangkan Panji Islam dalam perang ini berada ditangannya. Banyak sahabat yang masuk Islam melaluianya. Dia telah membeli dan membebaskan budak yang mendapat siksaan yang keras dari tuanya antara lain Bilal bin Ra’bah, Amir bin Fuhairah, Zanirah, dan lain sebagainya.[3]
b.             Masa pemerintahan Abu Bakar
Abu Bakar memangku jabatan khalifah selama dua tahun lebih sedikit, yang dihabiskanya terutama untuk menguasai berbagai masalah dalam negeri yang muncul akibat wafatnya nabi. Terpilihnya Abu Bakar telah membagun kembali kesadaran dan tekat umat untuk bersatu melanjutkan tugas mulia nabi.
Wafatnya nabi menimbulkan beberapa masalah bagi masyarakat muslim. Beberapa orang Arab yang lemah imannya justru menyatakan murtad, yaitu keluar dari Islam. Mereka melepaskan kesetiaan dengan menolak memberikan baiat kepada khalifah yang baru dan bahkan menentang agama Islam, karena mereka menganngap bahwa perjanjian-perjanjian yang dibuat bersama Muhammad dengan sendirinya batal disebabkan kematian nabi.[4]
Maka tidaklah heran dengan banyaknya suku Arab yang melepaskan diri dari ikatan agama Islam. Mereka melakukan riddah, yaitu gerakan pengingkaran terhadap Islam. Riddah berarti murtad, beralih agam dari Islam ke kepercayaan semula.
Oleh karena itu, khalifah dengan tegas melancarkan operasi pembersihan terhadap mereka. Mula-mula hal itu diamsudkan sebagai tekanan untuk mengajak mereka kembali ke jalan yang benar, lalu berkembang menjadi perang merebut kemenangan. Tindakan pembersihan juga dilakukan untuk menumpas nabi-nabi palsu dan orang-orang yang enggan membayar zakat.[5]
Masa Abu Bakar lebih banyak terpakai untuk menstabilkan politik Islam dalam negeri dengan kemunculan nabi palsu ataupu kelompok yang murtad sepeninggal nabi. Untuk itu Abu bakar mengirimkan 11 panglima untuk menstabilkan politik.[6]
Perang melawan orang murtad berakhir. Namun, tak ada pilihan lain kecuali melakukan jihad. Sedangkan, musuh pemerintahan Islam saat itu adalah Persia dan Romawi. Keduanya adalah kekaisaran terbesar pada masa itu. Untungnya keduanya selalu terlibat sengketa yang sengit. Kondisi inilah yang memudahkan jihad kaum muslimin. Mereka menyerbu kedua kekaisaran itu pada saat yang bersamaan. [7]
Satu kerja besar yang dilakukan oleh Abu Bakar ialah penghimpunan Al Qur’an. Hal ini dilakukan sebagai usaha untuk menjaga kelestarian Al Qur’an setelah syahidnya beberapa orang penghafal Al Qur’an di Perang Yamamah. Umarlah yang mengusulkan pertama kali penghimpunan Al Qur’an ini. Sejak itulah Al Qur’an dikumpulkan dalam satu mushaf. Untuk pertama kalinya Al Qur’an dihimpun.[8]
Tatkala Abu Bakar merasa bahwa kematiannya telah dekat dan sakitnya semakin parah, dia ingin untuk memberikan kekhalifahanya kepada seseorang sehingga diharapkan manusia tidak terlibat banyak konflik. Maka jatuhlah pilihanya kepada Umar ibnul-Khaththab. Dia meminta pertimbangan sahabat-sahabat senior. Mereka semua mendukung pilihan Abu Bakar. Maka, dia pun menulis wasiat untuk itu, lalu dia membaiat Umar. Beberapa hari setelah itu Abu Bakar meninggal.[9]
B.            Umar bin Khaththab
a.              Biografi Umar
Umar bin Khaththab nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail keturunan Abdul Uzza Al-Quraisy dari suku Adi, salah satu suku yang terpandang mulia. Umar dilahirkan di Mekkah empat tahun sebelum kelahiran nabi. Ia adalah orang yang berbudi luhur, fasih, dan adil serta pemberani. Ia ikut memelihara ternak ayahnya, dan berdagang hingga Syiria. Ia juga dipercaya oleh suku bangsanya Quraisy untuk berunding dan mewakilinya jika ada persoalan dengan suku-suku yang lain. Umar masuk Islam pada tahun kelima setelah kenabian, dan menjadi salah satu sahabat terdekat nabi serta dijadikan sebagai tempat runjukan oleh nabi mengenai hal-hal yang penting. Ia dapat memecahkan masalah yang rumit tentang siapa yang berhak mengganti rasullah dalam memimpin umat setelah Rasullah wafat. Dengan memilih dan membaiat Abu Bakar sebagai Khalifah Rasullah sehingga ia mendapat penghormatan yang tinggi serta dimintai nasihatnya serta menjadi tangan kanan khalifah yang baru itu. Sebelum meninggal dunia Abu Bakar telah menunjuk Umar menjadi penerusnya [10]
Umar mengikuti semua peperangan yang dipimpin Rasullah. Ia adalah orang yang senantiasa selalu dekat dengan Rasullah dalam setiap kali peperangan dan tidak pernah berpisah denganya. Dia membela dan melindungi beliau dari bahaya yang mengancamnya. Ia tidak melakukan ijtihad dan selalu menerapkan firman Allah dan Sabda Rasullah secara literal.
Umar diaggap sebagai sahabat Rasulullah kedua setelah Abu Bakar. Pada masa pemerintahan Abu Bakar ash-Shiddiq, dia menjadi penasihat dan tangan kananya. Juga menjadi orang yang banyak terlibat dalam mengendalikan roda pemerintahan.[11]
b.             Masa pemerintahan Umar
Masa dua tahun bagi Abu Bakar belumlah cukup untuk menjamin stabilitas keamanan terkendali, maka penunjukan ini dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dikaangan umat Islam.
Umar bin Khaththab menyebutkan dirinya “ Khalifah Khalifati Rasulillah” (pengganti dari pengganti Rasullullah). Ia juga mendapat gelar Amir Al-Mukiminin (komandan orang-orang beriman) sehubungan dengan penaklukan-penaklukan yang berlasung pada masa pemerintahanya.
Keberhasilan pasukan Islam dalam penaklukan Suriah di masa Khalifah Umar tidak lepas dari rentetan penaklukan pada masa sebelumnya. Khalifah Abu Bakar telah mengirim pasukan besar dibawah Abu Ubaidah bin Jarrah ke Front Syiria. Ketika pasukan itu terdesak, Abu Bakar memerintahkan Khalid bin Walid yang sedang dikirim untuk memimpin pasukan ke front Irak untuk membantu pasukan di Syiria.[12]
Dari Syiria pasukan muslim melanjutkan langkah ke Mesir dan membuat kemenangan-kemenagan di wilayah Afrika bagian utara. Bangsa Romawi telah menguasai Mesir sejak tahun 30 sebelum masehi, dan menjadikan wilayah subur itu sebagai sumber pemasok gandum terpenting bagi Romawi. Berbagai macam pajak naik sehingga menimbulkan kekacauan di negeri yang pernah diperintah oleh raja Fir’aun itu. ‘Amr bin Ash meminta izin Khalifah Umar untuk menyerang wilayah itu, tetapi khalifah masih ragu-ragu karena pasukan Islam masih terpencar di beberapa front pertempuran. Akhirnya permintaan itu dikabulkan juga leh khalifah dengan mengirimkan 4000 tentara Mesir untuk membantu ekspedisi tersebut. Tahun 18 H pasukan muslimin mencapai kota Aris dan mendudukinya tanpa perlawanan. Kemudian menundukkan Pelusium pelabuhan di pantai Laut Tengah yang merupakan pintu gerbang ke Mesir.
Iskandariah, ibu kota Mesir dikepungselama empat bulan sebelum ditaklukan oleh pasukan Islam dibawah pimpinan Ubadah bin Samit yang dikirim oleh khalifah di front peperangan Mesir. Cyrus menandatangani perjanjian damai dengan kaum muslimin. Perjanjian tersebut berisi beberapa hal sebagai berikut :
1.             Setiap warga Negara diminta untuk membayar pajak perorangan sebanyak 2 dinar setiap tahunya.
2.             Gencatan senjata akan berlangsung selama 7 bulan
3.             Bangsa Arab akan tinggal dimarkasnya selama gencatan senjata dan pasukan Yunani tidak akan menyerang Iskandariah harus menjauhkan diri dari permusuhan.
4.             Umat Islam tidak akan menghancurkan gereja-gereja dan tidak boleh mencampuri urusan umat Kristen.
5.             Pasukan tetap Yunani harus meninggalkan Iskandariah dengan membawa harta benda dan uang, mereka akan membayar pajak perorangan selama satu bulan.
6.             Umat Yunani harus tetap tinggal di Iskandariah
7.             Umat Islamharus menjaga 150 tentara Yunani dan 50 orang sipil sebagai sandera sampai batas waktu dari perjanjian ini dilaksanakan.
Dengan jatuhnya Iskandaria maka sempurnalah penaklukan atas Mesir. Ibu kota negeri itu dipindahkan ke kota baru yang bernama Fustat yang dibangun oleh ‘Amr bin Ash pada tahun 20 H. masjid ‘Amr masih berdiri tegak dipinggiran kota Kairo hingga kini sebagai saksi sejarah yang tidak dapat dihilangkan.[13]
Pusat kekuasaan Islam di Madinah mengalami perkembangan yang sangat pesat, bersamaan dengan keberhasilan. Umar telah berhasil membuat dasar-dasar bagi suatu pemerintahan yang handal untuk melayani tuntutan masyarakat baru yang terus berkembang. Umar mendirikan beberapa dewan membangun baitul mal, mencetak mata uang, membentuk kesatuan tentara untuk melindungi daerah tapal batas, mengatur gaji, mengangkat para hakim dan menyelenggrakan “hisbah”.
Khallifah Umar dikenal bukan saja pandai menciptakan peraturan-peraturan baru, ia juga memperbaiki dan mengkaji ulang terhadap kebikasanaan yang telah ada jika itu diperlakukan demi tercapainya kemaslahatan umat Islam. Mislanya mengenai kempemilika tanah-tanah yang diperoleh dari suatu peperangan. Khalifah Umar membiarkan tanah digarab oleh pemiliknya sendiri dinegeri yang telah ia taklukkan dan melarang kaum muslimin karena mereka menerima tunjangan dari baitul mal atau gaji bagi prajurit yang masih aktif. Sebagai gantinya, atas tanah itu dikenakan pajak.[14]
Begitu pula Umar meninjau kembali bagian-bagian zakat yang diperuntukan kepada orang-orang yangn dijinakkan hatinya mengenai syara-syarat pemberiannya. 
Berikut adalah beberapa hasil kerja Umar
1.             Khalifah Umar adalah orang pertama yang menggelari dirinya Amirul Mukminin
2.             Dia adalah orang pertama yang membentuk kantor/kementrian. Ada kantor tentara, kantor distribusi, pengiriman surat melalui kurir, dan membuat mata uang.
3.             Dia adalah orang pertama yang membuat penaggalan Islam dengan menjadikan awla hijrah Rasullah sebagai awalnya.
4.             Umar melakukan perluasan Masjidil Haram.[15]
Khalifah umar memerintah selama 10 tahun lebih 6 bulan 4 hari. Kematiannya sangat tragis, seorang budak bangsa Persia bernama Fairuz atau Abu Lu’lu’ah secara tiba-tiba menyerang dengan tikaman pisau tajam kearah khalifah yang akan mendirikan shalat subuh yag telah ditunggu oleh jama’ahnya di masjid Nabawi di pagi buta itu. Khalifah terluka parah dari pembaringan ia mengangkat “Syura” (komisi pemilihan) yangn akan memilih penerus tongkat kekhallifahanya. Khalifah Umar wafat tiga hari setelah peristiwa penikaman atas dirinya, yakni 1 Muharram 23 H/644 M.[16]


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Abu Bakar, nama lengkapnya ialah Abdullah bin Abi Quhafa At Tamimi. Di zaman pra Islam bernama Abdul Ka’bah, kemudian diganti oleh nabi menjadi Abdullah. Abu Bakar memangku jabatan khalifah selama dua tahun lebih sedikit, yang dihabiskanya terutama untuk menguasai berbagai masalah dalam negeri yang muncul akibat wafatnya nabi. Terpilihnya Abu Bakar telah membagun kembali kesadaran dan tekat umat untuk bersatu melanjutkan tugas mulia nabi. khalifah dengan tegas melancarkan operasi pembersihan terhadap mereka. Mula-mula hal itu diamsudkan sebagai tekanan untuk mengajak mereka kembali ke jalan yang benar, lalu berkembang menjadi perang merebut kemenangan. Tindakan pembersihan juga dilakukan untuk menumpas nabi-nabi palsu dan orang-orang yang enggan membayar zakat
Umar bin Khaththab nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail keturunan Abdul Uzza Al-Quraisy dari suku Adi, salah satu suku yang terpandang mulia.
Berikut adalah beberapa hasil kerja Umar
1)             Khalifah Umar adalah orang pertama yang menggelari dirinya Amirul Mukminin
2)             Dia adalah orang pertama yang membentuk kantor/kementrian. Ada kantor tentara, kantor distribusi, pengiriman surat melalui kurir, dan membuat mata uang.
3)             Dia adalah orang pertama yang membuat penaggalan Islam dengan menjadikan awla hijrah Rasullah sebagai awalnya.
4)             Umar melakukan perluasan Masjidil Haram.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Usairy. Ahmad, Sejarah Islam Jakarta: Akbar Media, 2013.
Abu Bakar. Istianah, Sejarah Peradaban Islam Malang:UIN Malang, 2008.
Munir Amin. Samsul, Sejarah Peradaban Islam Jakarta: AMZAH,2009.




[1] Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: AMZAH,2009), hal. 93.
[2] Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam (Jakarta: Akbar Media, 2013), hal. 143.
[3] Ibid,. hal. 144
[4] Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam , hal. 94.
[5] Ibid,. hal. 95.
[6] Istianah Abu Bakar, Sejarah Peradaban Islam, hal. 35.
[7] Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, hal. 147.
[8] Ibid,. hal.150.
[9] Ibid,.
[10] Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam , hal. 98.
[11] Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, hal. 155.
[12] Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam , hal. 99.
[13] Ibid,. hal.100-101.
[14] Ibid,. hal.102- 103.
[15] Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, hal. 163.
[16] Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam , hal. 103.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar